Hum Papa

Hum Papa ( Rumah Retret Imakulata Pontianak, Rabu, 12 November 2008)

Pagimu selalu mencuri waktu Ketika fajar belum menyinsing Ketika orang-orang masih terlelap dalam igau Engkau terjaga Angkuh menantang ringkihnya raga... Kau anggap semuanya biasa Hari berganti Tahun berlalu Sewindu tak terasa Dasawarsapun terlewati Pagimu terus mencuri waktu Saat ulang tahun perak bahkan ulang tahun emasmu tak kau rasa bahagia Senjamu tak penah rembulan Hukum, adat budaya mempercantik diri Menjadi sendok, garpu piring ketidakadilanmu Perempuan.... Perempuan... Kapankah ratu keadilan itu menghampiri dirimu? Hum papa...hum papa...hum papa... Dunia ini iri Ketabahanmu lebih dalam dari dalamnya lautan Kegigihanmu lebih tinggi dari tingginya langit Ketangguhanmu lebih tangguh dari kerasnya batu karang Dan kasihmu lebih luas dari luasnya samudera Hum papa...hum papa...hum papa....

Dunia ini memang tidak adil terhadapmu Bergeraklah.... Berjuanglah... Diam berarti mati.... Oleh: Benediktus Berry